LOKETA tingkat Kemenag Kab. Ende

Bapak Yosef Nganggo, S.Ag (PYMT Kepala Kemenag Kab Ende) ketika memberikan sambutan membuka kegiatan Loketa 2010 tingkat Kementerian Agama Kab. Ende di Aula Gedung Monitoring Jl. katedral.
(Ende: admin) Selasa, 24 Mei 2010: Seksi Kependidikan Agama Islam dan Pemberdayaan Masjid menyelenggarakan Loketa tingkat Kabupaten Ende. Loketa (lomba keterampilan agama) antar siswa SD, SMP dan SMA/SMK merupakan ajang untuk berkompetisi, mengembangkan bakat dan seni serta sebagai ajang perwujudan persaudaraan antar sesama warga sekolah. Tema kegiatan ini adalah : “Dengan loketa, kita tumbuhkembangkan bakat, minat, dan potensi bidang seni islami, mempererat ukhuwah, serta membina persaudaraan dan kesatuan bangsa sesama pelajar.”
Tujuan kegiatan ini sebagaimana disampaikan oleh Ketua panitia, Husni, S.Ag, adalah untuk mengembangkan bakat, minat dan memacu potensi siswa Islam, sebagai sarana silahturahmi, memberikan apresiasi kepada siswa berprestasi, sekaligus adalah ajang seleksi untuk mewakili kabupaten Ende dalam lomba yang sama di tingkat propinsi di Kupang.
Cabang yang dilombakan dalam loketa tahun 2010 ada 3 yakni Lomba baca Alqur’an-Saritilawah tingkat SD diikuti oleh 26 peserta dari 23 SD yang mendaftar; Lomba cerdas cermat dan Lomba pidato tingkat SMP diikuti oleh 6 peserta dari 2 SMP yang mendaftar; dan Lomba Nasyid tingkat SMA/SMK yang diikuti oleh 5 group (masing-masing 4 siswa) dari 5 SMA/SMK yang mendaftar lomba.
Kegiatan loketa ini berlangsung selama 3 (tiga) hari yakni 24 s.d 26 Mei 2010, bertempat di aula gedung monitoring pendidikan Kementerian Agama Kabupaten Ende, Jalan Katedral, Ende. Dan dibiayai oleh DIPA Kanwil Kementerian Agama Propinsi Nusa Tenggara Timur melalui program wajib belajar pendidikan sembilan tahun. Serta dilaksanakan oleh seksi kependidikan agama islam dan pemberdayaan masjid pada Kantor Kementerian agama kab. Ende.
Kegiatan dibuka oleh Yosef Nganggo, S.Ag (PYMT Kepala Kementerian Agama Kab. Ende). Dalam sambutannya beliau menegaskan bahwa kegiatan lomba keterampilan agama seperti ini akan membentuk siswa-siswi yang sehat jiwa raganya, cerdas perangainya, kritis pikirannya, taqwa perilakunya dan siap pribadinya dalam mengarungi era yang kompetitif ini. Dan hal ini sejalan dengan visi kementerian agama kabupaten ende yakni Ende 2010: masyarakat agamis, cerdas dan Rukun Mengharum. Dengan kegiatan loketa tingkat kabupaten Ende ini diharapkan menjadi motivasi bagi siswa-siswi dalam mengikuti pendidikan secara keseluruhan dan secara khusus memotivasi siswa-siswi untuk mengembangkan bakat, keterampilan dan seni di bidang agama, dalam rangka mewujudkan budaya keanekaragamanan, budaya heterogenitas di sekolah, yang pada gilirannya dapat meningkatkan keimanan, ketaqwaan dan akhlakul karimah.

AUDIT KINERJA oleh Tim Inspektorat Jenderal Kementerian Agama RI

Inilah wajah sebagian pejabat dan staf Kantor Kemenag Kab. Ende ketika mendengarkan arahan.

Tim auditor Inspektorat Jenderal Kementerian Agama Republik Indoesia (Bapak Ichtijono CA, Mashudi, M. Farid Ma'ruf, Abdul Karim, M. Arif Rahman, Sukidjo, dan Ling Muslihin), berdasarkan Surat Tugas No. IJ/1.a/PS.00/0407/2010 dan Peraturan Menteri Agama RI No.3 Tahun 2006, melaksanakan Audit Kinerja (audit operasional) tahun anggaran 2009 – 2010 pada Kantor Kementerian Agama Kabupaten Ende (sampel dua KUA Kecamatan), MAN Ende, MTsN Ende dan MIN Ende.
Rabu, 19 Mei 2010, pukul 14.00 Wita, Tim Auditor Inspektorat Jenderal Kementerian Agama RI diterima secara kekeluargaan di Aula Kantor Kementerian Agama Kabupaten Ende. Hadir pada kesempatan ini, seluruh pejabat di lingkup Kantor Kementerian Agama Kabupaten Ende, Kepala KUA Kec. Se-Kabupaten Ende dan para Kepala Madrasah Negeri se-Kabupaten Ende.
Dalam kesempatan formal namun tetap lekat dengan adat ketimuran ini, Kepala Kemenag Kab. Ende, Drs. Sarman Marselinus mengucapkan selamat datang kepada Tim Auditor (pemeriksa) dan selamat mempertanggungjawabkan bagi segenap aparat di lingkup Kantor Kementerian Agama Kabupaten Ende, para Kepala KUA dan para Kepala Madrasah Negeri se-Kabupaten Ende (terperiksa). Kepala Kemenag Kab. Ende juga menegaskan bahwa sesungguhnya temuan itu sudah dimulai sejak di Bandara dan akan berlanjut dalam temuan-temuan selanjutnya. Menanggapi ungkapan Kepala Kementerian Agama Kabupaten Ende ini, Ketua Tim Auditor, Bapak Ichtijono CA dalam kesempatan sambutannya menyatakan bahwa Kementerian Agama RI dalam menjalankan tugas dan fungsi kepengawasan telah berubah dalam pemakaian terminologi. Kata Pemeriksa dan Terperiksa sudah tidak popular lagi di kalangan Kementerian Agama, sekarang kita sudah pakai paradigma baru yaitu Mitra Kerja. Tugas pengawasan menjadi sangat penting dan mendesak dalam pembenahan kinerja birokrasi pemerintah khususnya Lembaga Kementerian Agama Republik Indonesia. Tim akan berada di Kabupaten Ende selama 12 hari kerja. Selamat menjalankan tugas dan fungsi kita! Admin

PELUNCURAN WEBSITE KEMENAG KAB. ENDE

Tampak KaKanKemenag Kab Ende,Drs.Sarman Marselinus ketika memotong tumpeng singkong (uwi ndota) disaksikan oleh Kasubag TU, Yosef Nganggo, S.Ag, Ibu Hj. Saleha D. Djafar (Peny. Zakat dan Wakaf) serta Ibu Dra. Ani Mapawa (kepala MIN ENDE) pada peluncuran website Kantor Kemenag Kab. Ende
Pada mulanya adalah bicara-bicara lepas dari seorang Kraeng Marsel Sarman tentang mengoptimalkan pemakaian alat informasi dan komunikasi dalam pelayanan perkantoran modern. Kemudian, lahirlah ide untuk membuat sebuah website sederhana yang sedapat mungkin efisien dan efektif dalam membahasakan apa yang sebenarnya “ada dan terjadi” dalam tubuh kantor kemenag kab. Ende. Dan karena itu, kini telah ada sebuah website ‘pemula’ milik Kantor Kementerian Agama Kab. Ende. Dikatakan demikian karena sesungguhnya ini merupakan sebuah langkah paling berani di tengah terbatasnya sumber daya manusia yang paham tentang dunia maya ini. Namun di tengah keragu-raguan ini, ada harapan cerah karena toh sebelumnya Kantor Kemenag Kab. Ende sudah memulai penerbitan buletin triwulanan MI MENGE (bahasa Ende Lio yang jika diterjemahkan berarti Harum Mewangi, Sedap, Nikmat, Indah).
Buletin ini telah berhasil dipublikasikan dalam 6 Edisi. Dalam perjalanan waktu, sembari berusaha mengapresiasi kemajuan teknologi informasi dan komunikasi dewasa ini, dirasakan bahwa penerbitan buletin MI MENGE ini masih dapat dilanjutkan tetapi dalam wajah dan kemasan yang berbeda yakni melalui website ini.
Ketika Kantor Kemenag Kab. Ende pada pertengahan bulan September 2009 beralih nahkoda dari Drs. Agustinus T. Gempa kepada Drs. Sarman Marselinus, dimulailah perkenalan dengan dunia maya dalam Kantor Kemenag Kab. Ende. Bukan karena kebetulan Bapak Sarman Marselinus sangat meminati dunia teknologi infokom saja, tetapi memang karena sudah waktunya untuk beralih selangkah lebih maju. Apalagi hal ini sebenarnya sudah ditandaskan oleh Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama Propinsi NTT, Drs. Frans Sega, M.Si dalam tiga pilar program yakni Penataan Manajemen Perkantoran Modern dan Penataan Jejaringan Kerja (Networking system). Awalnya, Pak Marsel sendirian yang memasang kabel-kabelnya, men-setting software dari komputer-komputer kantor, sekaligus memotivasi segenap pegawai untuk tiada hentinya meng-up date SDM masing-masing agar tidak tertinggal oleh kemajuan jaman. Dan sangat patut disyukuri bahwa ajakan ini diterima dan menjadi dorongan bagi segenap pegawai untuk berani menerjuni dunia penuh tantangan dan godaan ini.
Pada awal bulan April 2010, dimulailah proses melahirkan website kantor kemenag Kab. Ende. Memang jauh jaraknya, seorang sukarelawan muda dari kota dingin Ruteng, Mas Sofyan Voice Cell dengan penuh keikhlasan mendesign website ini, kemudian pada awal bulan Mei 2010, saudara John Baptiste Seja, S.Fil bersama dengan Pak Sarman Marselinus menuju kota dingin Ruteng guna mempelajari seluk-beluk mengelola website, dan tentu saja dibawah bimbingan Mas SofyanVoice Cell selama 3 hari yakni Selasa, 4 sampai Jumad, 7 Mei 2010. Ini salah satu alasan, mengapa di dalam salah satu link website kantor kemenag Kab. Ende, terdapat koneksi langsung ke alamat website Voice Cell Ruteng yang di dalamnya terdapat sekian banyak tips-tips menekuni dunia maya ini. Kita pasti akan semakin diperkaya jika memasuki alamat website Voice Cell ini.
Hari ini, Jumad, 14 Mei 2010, dengan penuh bangga kita bersama mempersembahkan website kantor kementerian agama kab. Ende... (admin)

Ny. Xaveria Adelheit Sarman: Dharma Wanita menunjang terwujudnya tujuan pembangunan


Ende (admin)-- Dharma Wanita menunjang terwujudnya tujuan pembangunan nasional dan pembangunan daerah. Dikatakan demikian karena segenap anggota Dharma Wanita adalah istri PNS. Sebagai istri PNS, kita harus mampu mendukung karir suami, memberikan semangat dan suasana yang teduh, sehingga mereka dapat bekerja dengan sepenuh hati dan bekerja dengan hati yang gembira. Tanpa dukungan yang penuh pengertian dari kita para istri, tentu mereka juga tidak dapat bekerja dengan tenang dan tanpa semangat, demikian disampaikan oleh Ketua Dharma Wanita Persatuan Unit Agama Kabupaten Ende, Ny. Xaveria Adelheit Sarman
pada kesempatan pembentukan Badan Pengurus DWP Kemenag Kab Ende Sub Unit Wolowaru, minggu, 09 Mei 2010.
Keluarga Besar DWP Unit Agama Kab Ende mengadakan kunjungan silaturahmi sekaligus sosialisasi dan pembentukan badan pengurus DWP sub unit Wolowaru. Kecamatan Wolowaru berjarak kurang lebih 67 Km dari Kota Ende, dengan topografi bukit-bukit, jurang dan jalan berliku-liku. Alasan pembentukan Badan Pengurus sub unit ini adalah agar peran pemberdayaan wadah Dharma Wanita semakin optimal. Sesungguhnya, sebagai istri PNS, setiap anggota Dharma Wanita memiliki peran ganda. Di satu sisi, adalah pendamping suami sebagai aparatur pemerintah, di sisi lain adalah seorang ibu, seorang perempuan, yang menjadi ibu bagi anak-anak. Kedua hal ini harus dapat dilaksanakan dengan sungguh-sungguh. Untuk itulah, Dharma Wanita menjadi wadah tempat bersatu, berbagi suka dan duka, saling meneguhkan dan membuat citra diri semakin berarti dan dihargai dalam masyarakat.
Pada kesempatan ini, segenap anggota DWP Unit Agama juga bertatap muka dengan Kepala Kantor Kementerian Agama Kab. Ende, Drs. Sarman Marselinus. Juga ada acara pertandingan bola volly putri, berhadapan keenaman DWP Unit Agama Kab. Ende versus keenaman DWP sub unit agama Wolowaru yang terdiri dari MTsN Wolowaru, KUA Kec. Wolowaru dan para guru pendidikan agama kementerian agama kab. Ende.

Hj Indah Suryadharma: Dharma Wanita Berkepentingan Tingkatkan Kualitas Pendidikan Perempuan


Jakarta(Pinmas)--Dharma Wanita Persatuan Unit Kementerian Agama Pusat sangat berkepentingan meningkatkan kualitas pendidikan perempuan. Kualitas pendidikan perempuan yang hendak dikejar tidak hanya diupayakan melalui pendidkkan formal, tetapi dapat dilakukan lewat pendidikan informal, termasuk pendidikan yang berbasis keagamaan, seperti majelis taklim dan sebagainya.


Penasehat Dharma Wanita Persatuan Unit Kementerian Agama Pusat Hj Indah Suryadharma mengatakan ketika membuka "Panggung Bazar Dharma Wanita Kementerian Agama" di gedung Sasana Amal Bhakti Kemenag, Rabu (5/5). Panggung Bazar Dharma Wanita Kemenag ini berlangsung dalam rangka Hari Kartini dan Hari Pendidikan Nasional.

Menurut Hj Indah, pendidikan yang relevan bagi peningkatan kualitas perempuan bukan hanya mencerdaskan otak dan memberi bekal keterampilan semata, tetapi pendidikan yang memperkaya hati dan naluri keibuan, mempertinggi akhlak dan budi pekerti serta tetap menjaga kemuliaan martabat perempuan itu sendiri.

Pencapaian kualitas pendidikan perempuan, lanjut Hj Indah, jangan dilihat dari sisi kepentingan perempuan semata yang ingin supaya bisa mandiri, melainkan harus dilihat dalam konteks kepentingan untuk menunjang kualitas kehidupan keluarga menuju kondisi yang lebih baik dan kemaslahatan masyarakat.

"Kemajuan pendidikan dan kecemerlangan karier perempuan akan kehilangan nilai dan keberkahan jika hal itu sampai membawa petaka bagi keutuhan keluarga dan rumah tangga, seperti kasus yang banyak terjadi belakangan ini," ucap Hj Indah.

Dia menjelaskan sebagai dampak pengaruh globalisasi tidak sedikit perempuan Indonesia yang melangkah jauh dari prinsip dasar dan nilai-nilai yang diajarkan agama, atau sebaliknya terbelenggu dengan persepsi gender yang konservatif serta menutup diri dari kemajuan.

Perempuan Indonesia yang memiliki dan menghormati kayakinan dan pandangan hidup yang diajarkan dalam agama, kata Hj Indah, tidak seyogyanya berada dalam dua kutub yang ekstrem. "Oleh karena itu, mari kita berikan bekal pendidikan yang terbaik bagi anak-anak perempuan kita dan mari berupaya menjadi teladan di tengah keluarga dan masyarakat."

Hj Indah mengatakan spirit dan makna peringatan Hari Kartini tidak dapat dilepaskan dari cita-cita pendidikan anak negeri yang mengamanatkan perlunya pemerataan kesempatan untuk memperoleh pendidikan dan kemajuan yang tidak membedakan antara anak laki-laki dan anak perempuan.

"Kurang lebih seabad yang lalu Ibu Kartini mengumandangkan melalui surat-surat dan korespondensi, keprihatinan dan pembelaannya terhadap nasib kaum perempuan Indonesia khususnya di tanah Jawa waktu itu yang dilihatnya hidup dalam kutlur budaya yang membelenggu kemerdekaan dan kemajuan," katanya.

Memang, kata Hj Indah, cita-cita kartini bukanlah milik Kartini sendiri, tetapi cita-cita yang sama terdapat pula pada tokoh-tokoh pejuang dan srikandi perempuan lainnya di tanah air, baik sebelum maupun sesudah era Kartini, seperti Dewi Sartika di Jawa Barat, Nyai Ahmad Dahlan di Yogyakarta, Rohana Kudus dan Rahmah El Yunusiah di Sumatera Barat, Cut Nyak Dien dan Laksamana Malahayati di Aceh, dan masih banyak lagi yang telah berjuang dan berkhidmat pada masanya. (sumber:www.depag.go.id)