HAB Kemenag Kab. Ende 2011 : Back To Nature


Peserta sedang mendengarkan arahan Kakankemenag Kab. Ende(Drs.Sarman Marselinus), Tampak paling depan dari kiri : H. Pua Ibrahim, S. Pd, Drs. Nikolaus Nuka dan A. Wahab
Kantor Kementerian Agama Kabupaten Ende, pada tanggal 25 Oktober 2010 bertempat di aula kantor Kementerian agama Kab. Ende jalan Melati, mengadakan pertemuan penetapan panitia penyelenggaraan Hari lahirnya Kementerian Agama RI yang dikenal dengan Hari Amal Bhakti yang akan dilaksanakan pada tanggal, 03 Januari 2011.
Kepanitiaan perayaan HAB Kementerian Agama Kabupaten Ende melibatkan semua satuan kerja : Kantor Kementerian Agama dengan segenap Unit Kerjanya, Madrasah Aliyah Negeri Ende, Madrasah Tsanawiyah Negeri Ende, Madrasah Ibtidaiyah Negeri Ende serta madrasah-madrasah swasta se-Kabupaten Ende.
Sebagaimana biasa, penyelenggaraan HAB pada Kantor Kementerian Agama Kabupaten Ende selalu diawarnai dengan suasana suka-ria dan karya bhakti dengan rangkaian acara yang memperkenalkan dan menunjuhkan wajah kementerian agama ke hadapan publik. Khusus pada perayaan HAB 2011 dicanangkan untuk mendekatkan diri dengan alam : Back to nature. Gagasan ini diungkapkan Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Ende (Drs. Sarman Marselinus) dalam arahannya kepada segenap peserta pertemuan. Gagasan ini merupakan bentuk aplikasi terhadap program swasembada pangan pemerintahan daerah kabupaten Ende.
Menanggapi arahan kepala kantor kementerian agama kabupaten Ende, Ketua panitia terpilih Drs. Nikolaus Nuka bersama segenap peserta yang hadir memfokuskan perhatian perayaan HAB tahun 2011 dengan mengadakan penghijauan terpadu segenap satker pada kemenag Kab. Ende di mata air ae kipa kecamatan Ndona. Dari mata air melahirkan kehidupan.

Guru Profesional : Sebuah Komitmen.

Peserta Kegiatan Bergambar Bersama Bapak Kepala Kantor Kementerian Agama Kab.Ende Sebelum Memulai Kegiatan
Sudah sangat human kalimat Guru Tanpa Tanda Jasa, sudah sekilan lama juga seruan perjuangan kesejahteraan guru diperdengarkan. Kini jaminan undang-undang mengangangkat martabat guru pada posisi yang layak didapatkan. Profesionalisme Guru. Jabatan profesionalisme guru ini memang layak didapatkan, namun apakah para guru secara sungguh-sungguh memiliki komitmen dengan jabatan ini?
Pertanyaan reflektif ini sisampaikan Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Ende (Drs. Sarman Marselinus) kepada peserta kegiatan berjumlah 40 (Empat Puluh) orang guru beragama kristen pada acara pembukaan kegiatan Pembinaan Mental Keagamaan bagi guru pendidikan agama Kristen tingkat kementerian agama kab. Ende, hari Rabu 13 Oktober 2010 di Rumah Bina PSE, Jalan Durian Ende.
Jabatan profesionalisme dalam bayangan kita adalah subyek yang berdasi, menjinjing tas tangan dan berkaca mata. Begitulah profesionalitas seseorang secara kasat mata. Namun, Jabatan profesionalisme sesungguhnya mengandung sebuah komitmen. Kata komitmen ini secara harafiah dimengerti sebagai sebuah taruhan. Sehingga secara realis, jabatan profesionalisme guru merupakan sebuah taruhan terhadap kecerdasan anak bangsa sebagai out put pembelajaran. Selain itu, para guru profesional mesti mempertaruhkan kinerjanya demi kesuksesan pembelajaran. Jika out put biasa-biasa saja maka jabatan profesionalisme dapat dipertanyakan : Layakkah para guru mengenakan seragam profesional? Khusus kepada para guru agama, taruhan atas profesionalisme ini adalah menguatnya moralitas dan keimanan anak-anak bangsa dalam menghadapi tantangan jaman yang terus berubah. Admin.

Koordinasi Penyelenggara Pendidikan

Peserta Serius Mndengarkan Materi
Kementerian Agama Kabupaten Ende melalui Seksi Pendidikan Agama Katolik selama tiga hari, Jumat 22 s.d Minggu, 24 Oktober 2010 bertempat di Pondok Bina Ola Ngari, Jalan Durian Ende menyelenggarakan kegiatan koordinasi penyelenggaraan pendidikan agama Katolik. Kegiatan ini dihadiri oleh para Guru Pendidikan Agama Katolik berjumlah 80 (Delapan Puluh) orang.
Kegiatan bermartabat ini dihadiri oleh Kepala Dinas Pendidikan Pemuda dan Olah Raga Kabupaten Ende (Bapak Drs. Yeremias Bore). Dalam kesempatan sambutan, Bapak Drs. Yeremias menegaskan bahwa pembangunan dunia pendidikan mengikuti 3 (Tiga) pilar kebijakan pembangunan nasional : Perluasan akses, peningkatan mutu, penguatan tata kelola, akuntabilitas serta pencitraan publik. Kadis PPO juga menegaskan bahwa salah satu permasalahan dunia pendidikan di kabupaten Ende saat ini adalah masalah tenaga pendidikan dan tenaga kependidikan :Kurangnya jumlah Guru, Penyebaan guru yang tidak merata, banyak guru yang belum memenuhi kwalitas pendidikan sesuai standart pelayanan minimal, banyak guru yang belum mengikuti penataran atau diklat peningkatan kompetensi guru, kinerja guru masih rendah, rendahnya gaji guru komite serta minimnya jumlah pengawas sekolah dan pengawas guru. Permasalahan yang diangkat ini hendaknya disikapi bersama oleh segenap komponen pendidikan di Kabupaten Ende. Keterlibatan semua komponen penyelenggara pendidikan dalam bentuk koordinasi terpadu diharapkan dapat menjadi solusi yang menjawapi permasalahan pendidikan di Kabupaten Ende.

Lebih lanjut digambarkan pula oleh Kepala Kantor Kementerian agama Kabupaten Ende (Drs. Sarman Marselinus) dengan nada ironi digambarkan bahwa, pembangunan dunia pendidikan ibarat sebuah perusahaan kareta api. Kementerian Pendidikan Pemuda dan Olah Raga adalah lokomotif, Kementerian agama adalah gerbong, masyarakat dan para guru adalah onderdil-onderdil penting dalam kemajuan dunia pendidikan di Kabupaten Ende. Gambaran ini menegaskan bahwa semua komponen memiliki keterkaitan yang significant dalam mata rantai pembangunan pendidikan. Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Ende dalam kesempatan sambutannya juga menyampaikan apresisi kepada kepala dinas PPO Kabupaten Ende yang membuka ruang bagi terselenggaranya koordinasi penyelenggaraan pendidikan secara terpadu. Bapak Drs. Sarman Marselinus juga menambahkan bahwa tidak adanya koordinasi para penyelenggara pendidikan dan tenaga kependidikan ini justru berakibat pada ketidakmerataan pemahaman kependidikan secara menyeluruh. Kenyataan berjuang sendiri-sendiri ini juga ditunjukan dengan usaha sendiri-sendiri para guru dalam melaksanakan tugas pengajaran. KKG dan MGMP yang menjadi media yang mempertemukan para guru dalam membagikan pengetahuan dan keterampilan ternyata tidak diefektifkan dengan baik. Ini juga menjadi permasalahan pendidikan di Kabupaten Ende saat ini.

Kegiatan koordinasi penyelenggara pendidikan agama katolik yang melibatkan para guru agama katolik se-kabupaten Ende ini merupakan acuan sekaligus sebagai pemicu terselenggaranya bentuk koordinasi bagi guru-guru mata pelajaran umum lainnya. Kegiatan koordinasi seperti ini merupakan ajang menyamakan persepsi para guru agama katolik tentang wewenang magisterium Gereja dalam materi pelajaran pendidikan agama Katolik, memiliki pemahaman yang sama tentang tanggung jawab profesi guru pendidikan agama katolik, memiliki pengetahuan dan mengaplikasikan UU Nomor 14 tahun 2005 tentang guru dan dosen, memiliki pengetahuan dan keterampilan yang memadai tentang substansi dan metodologi pengajaran pendidikan agama katolik sesuia tuntutan kurikulum serta memiliki kepekaan dalam membaca tanda-tanda jaman demi memajukan dunia pendidikan secara khusus pendidikan agama katolik. Pemahaman dan pengetahuan yang sama ini diharapkan dapat diaplikasikan dalam penyusunan RPP kepada peserta didik.

Pemberdayaan Komite Sekolah Lintas Agama 2010

Tampak dalam gambar para tokoh lintas agama sedang memberikan pencerahan pada awal kegiatan pemberdayaan komite sekolah lintas agama tingkat kabupaten Ende yakni tentang pandangan agama-agama mengenai peran masyarakat dalam pendidikan. Dari kiri ke kanan: Rm. Herman E. Wetu,Pr, Pdt. Soleman Uli Loni, S.Th, H. Pua Ibrahim, S.Pd dan Flavi Lepa, S.Fil (moderator).

Sebuah pepatah klasik menyatakan: untuk mendidik seorang anak manusia, dibutuhkan keterlibatan seluruh warga. Pada jenjang pendidikan formal, masyarakat berperan langsung melalui dan dalam wadah yang disebut Komite Sekolah. Secara yuridis tentang komite sekolah telah diatur dalam Kepmendiknas Nomor: 044/U/2002. Hal ini secara khusus ditegaskan lagi dalam bab IV pasal 8 dan 9, UU Sisdiknas no. 20 tahun 2003. Karena itu optimalisasi peran segenap elemen masyarakat dalam memajukan dunia pendidikan merupakan sebuah urgensi yang tidak terhindarkan. Salah satu elemen penting pendidikan adalah Komite Sekolah.

Kantor kementerian agama Kab. Ende bekerja sama dengan para pemerhati pendidikan (tim Komisi Pendidikan Keuskupan Agung Ende) dan para tokoh lintas agama menyelenggarakan kegiatan pemberdayaan komite sekolah lintas agama tingkat kabupaten Ende tahun 2010. Kegiatan ini bertempat di Pondok Bina Ola Ngari, Jalan Melati Ende selama 3 (tiga)hari yakni tanggal 10 s/d 12 Oktober 2010. Tema kegiatan pemberdayaan ini adalah : Memantapkan Kemampuan Organisasional Komite Sekolah Pada Sekolah/Madrasah Demi Meningkatkan Mutu Pendidikan. Dan yang menjadi peserta kegiatan ini adalah unsur Komite Sekolah dari sekolah-sekolah bernuansa Katolik, Kristen dan Madrasah Negeri (1 orang/sekolah) dan kepala sekolah/Madrasah (1 orang/sekolah) dari 20 Sekolah terpilih di Kabupaten Ende, berjumlah total 40 orang. Dengan perincian sebagai berikut : Unsur Komite sekolah 20 orang dan Unsur Kepala Sekolah 20 orang.
Kegiatan pemberdayaan komite sekolah lintas agama ini menampilkan enam orang narasumber yang masing-masing membawakan materi berkaitan dengan pengelolaan manajemen komite sekolah.
1. Pandangan Agama Katolik tentang Peran Masyarakat Dalam pendidikan, oleh Rm. Herman E. Wetu, Pr (Ketua MPK Keuskupan Agung Ende)
2. Pandangan Agama Kristen tentang Peran Masyarakat Dalam pendidikan oleh Pdt. Soleman A. Uli Loni, S.Th (Ketua KPWK Flores-Lembata)
3. Pandangan Agama Islam tentang Peran Masyarakat Dalam pendidikan oleh H. Pua Ibrahim, S.Pd (Sekretaris MUI Kabupaten Ende)
4. Menata Jejaringan kerja antara Komite Sekolah dan Para Pihak oleh Rm. Herman E. Wetu, Pr (Ketua MPK Keuskupan Agung Ende)
5. Menata Roda Organisasi dan Manajemen Komite Sekolah oleh Yosef Nganggo, S.Ag (Anggota Komisi Pendidikan Kev. Ende)
6. Membangun Keterlibatan Komite Sekolah dalam Penyusunan RPS dan RAPBS oleh Drs. Petrus Puli (Anggota Komisi Pendidikan Kev. Ende)

Kegiatan ini sungguh berjalan dengan lancar dan penuh rasa persaudaraan. Kita berbeda dan justru dalam perbedaan itulah kita akan saling memperkaya satu sama lain. (admin)

Workshop Penelitian Tindakan Kelas (PTK)

Kantor Kementerian Agama Kabupaten Ende menyelenggarakan kegiatan Workshop Penelitian Tindakan Kelas (PTK) bagi guru agama lintas agama tingkat kabupaten Ende pada hari Rabu, 22 September s/d Jumat, 24 September 2010 di Rumah Bina PSE jalan Durian Ende. Kegiatan ini dihadiri 30 (Tiga Puluh) orang peserta guru agama lintas agama ; Katolik 11 orang, Islam 14 orang, Kristen 4 orang dan Hindu 1 orang.

Dalam upaya peningkatan mutu sumber daya manusia dan mengejar ketertinggalan serta penyesuaian dengan perubahan global yang ditandai dengan adanya perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, bangsa Indonesia melalui tata perundang-undangan telah mencanangkan perubahan dan perbaikan system pendidikan nasional.
Lahirnya undang-undang Sisdiknas nomor 20 tahun 2003 yang mengedepankan demokratisasi dan desentralisasi telah memberi ruang bagi partisipasi masyarakat di bidang pendidikan. Bentuk partisipasi masyarakat dalam penigkatan mutu pendidikan ini akan menjadi kenyataan jika didukung oleh sinergisitas setiap komponen pendidikan. Salah satu komponen pendukung peningkatan mutu pendidikan adalah Guru.

Guru sebagai pelopor pembangunan pendidikan dari waktu ke waktu telah mendapat perhatian serius Pemerintah. Melalui pengesahan undang-undang Guru dan Dosen Nomor 14 Tahun 2005 tentang Profesionalisme Guru, di satu sisi merupakan sebuah apresiasi yang layak didapati, namun di sisi lain merupakan beban tanggungan yang harus dipikul dan diaplikasikan dalam kinerja tugas dan fungsi sebagai amanat. Dari sekian jawaban atas beban tanggungan itu, Penelitian Tindakan Kelas merupakan sebuah alternatif pilihan perbaikan kinerja Guru. Dengan kata lain, upaya peningkatan pemahaman Penelitian Tindakan Kelas merupakan salah satu syarat sekaligus penegasan profesional guru.

Penelitian Tindakan Kelas (Classroom Action Research) merupakan salah satu model penelitian dalam pengelolaan sumber daya manusia. Dalam kaitan dengan ini, hal yang menjadi subyek penelitian adalah situasi di kelas yang secara spesifik dimaknai sebagai sekelompok siswa yang dalam waktu yang sama, menerima pelajaran yang sama dari guru yang sama juga. Dalam kaitan dengan ini, peran guru sebagai peneliti dapat mencermati atau menelaah serta memberikan jalan keluar atau pemecahan masalah. Ini hanya mungkin jika para Guru memiliki pemahaman akan langkah-langkah penelitian atau opservasi.

Dalam kaitan dengan hal tersebut diatas, Kantor Kementerian Agama Kabupaten Ende sesuai tugas dan fungsinya sebagai penjabaran visi misi bersama yang dicanangkan oleh Kantor Wilayah Kementerian Agama Propinsi NTT tahun 2008-2010 yaitu : “terciptanya masyarakat agamis, cerdas dan rukun mengharum” dipandang penting untuk memberdayakan para Guru Agama Lintas Agama dengan pengetahuan dan pemahaman yang memadai tentang penelitian tindakan kelas sebagai sebuah jawaban atas tuntutan profesi guru. Para guru agama yang professional diyakini akan meletakan dasar moral dan akhlak yang kokoh bagi anak-anak bangsa. Admin.

Pendamping SEKAMI Kevikepan Ende

Inilah wajah-wajah cerah para pendamping SEKAMI sekevikepan Ende setalah kegiatan orientasi. Dalam nada ceria, mereka bergambar bersama panitia dan Kepala Seksi Pendidikan Agama Katolik Kemenag Kab. Ende, Drs.Nikolaus Nuka.
Sejumlah 40 orang pendamping Sekami (Serikat Kepausan Anak Misioner) yang berasal dari 25 Paroki di wilayah Kevikepan Ende bertemu di Pondok Bina Ola Ngari, Jalan Melati Ende, guna mengikuti orientasi pastoral selama tiga hari yakni tanggal 23 sampai dengan 25 September 2010.
Kegiatan ini diselenggarakan oleh Seksi Pendidikan Agama Katolik Kantor Kementerian Agama Kab. Ende. Walau demikian, seluruh narasumber kegiatan ini berasal dari Gereja Katolik Lokal Kevikepan Ende yakni Tim Pastoral KKI Kev. Ende yakni: Rm. Yosef Lalu, Pr yang membawakan materi tentang Pastoral Anak dan Spiritualitas Pewarta; Ibu Dra. Chatarina Florida Kumanireng membawakan materi tentang Kitab Suci dan Anak-Anak; Ibu Dra. Yosefina Mai membawakan materi tentang Kegiatan Kreatif Para Pendamping Sekami dan Ibu Emiliana Netu membawakan materi tentang Sekilas Mengenai SEKAMI Internasional dan Nasional.
Selama tiga hari, para pendamping SEKAMI sekevikepan Ende bertemu untuk menimba kekuatan spiritualitas, saling berbagi pengalaman dan pengetahuan keagamaan dan mengembangkan kreativitas baru demi optimalisai pendampingan Anak-Anak Misioner, generasi penerus Gereja Katolik di Kevikepan Ende. Ini merupakan salah satu upaya menjaring kerja sama lintas sektoral yang dibuat oleh Kantor Kementerian Agama Kabupaten Ende dengan mitra Hierarki Gereja Katolik. Tentu saja hal ini diharapkan mendukung tercapainya visi Kantor Kemenag Kab. Ende yakni: Ende 2010: masyarakat agamis, cerdas dan rukun mengharum. (admin)