Pro Ecclesia Et Patria


PEMUDA KATOLIK KOMDA NTT CABANG ENDE
KEUSKUPAN AGUNG ENDE
Menyelenggarakan Kegiatan MAPENTA Periode II Tahun 2012



Pemuda Katolik KOMDA NTT Cabang Ende menyelenggarakan Masa Penerimaan Anggota Baru (MAPENTA) Periode II Tahun 2012. Persatuan pemuda Katolik sebagai salah satu kelompok kategorial Gerejani yang bergabung dalam organisasi massa (ORMAS) melaksanakan kegiatan MAPENTA selama lima hari, dari tanggal 14 s.d 18 November 2012 di Desa Wolomage-Kecamatan Detusoko atau Stasi Wolomage-Paroki St. Yosef Detusoko. Kegiatan ini dilaksanakan dengan tema : Dengan MAPENTA Pemuda Gereja Siap Terlibat Dalam Tata Dunia. Pemuda Katolik yang terlibat dalam kegiatan ini berjumlah 70 orang dari 26 paroki se-Kevikepan Ende ditambah dengan utusan pemuda dari Soe- kabupaten TTS dan Kabupaten Nagekeo.


Ada beberapa agenda penting dalam kegiatan ini sebagai berikut : pada tanggal 14 November 2012 dipaparkan tujuan, proses dan materi MAPENTA. Pada tanggal 15 s.d 16 November 2012 dilaksanakan misa pembukaan dan dilanjutkan dengan materi Membangun Spiritualiatas Biblis Pemuda Katolik. Selanjutnya, pembukaan kegiatan secara resmi oleh Gubernur NTT (Bapak Drs. Frans Lebu Raya) dengan materi Strategi Pembangunan Propinsi NTT. Usai pembukaan kegiatan, Pastor Moderator Pemuda Katolik Keuskupan Agung Ende (Rm. Yosef Liwu, Pr) menyampaikan materi : Kristianitas (Pendalaman Iman, Nota Pastoral, Ensiklik Gereja Katolik serta Meditasi Kitab Suci). Selanjutnya Bapak Aleksandel Leda, ST. MT menyampaikan materi :  Strategi Pembangunan Pemuda dalam Pembangunan Fisik Gereja dan Negara. Dalam kegiatan  ini, Bapak Drs. Amatus Peta juga menyampikan materi : Kualitas-kualitas yang harus dimiliki pemuda Katolik. Hadir juga dalam kegiatan ini, Bapak M.T Natalis Situmorang juga menyampaikan materi : Peran Pemuda Katolik dalam Pembangunan Nasional dan Pertumbuhan Politik Bangsa. Kegiatan ini dibarengi dengan berebagai latihan fisik dan mental bagi para pemuda Katolik oleh para tokoh pemuda Katolik yang kompeten dibidangnya masing-masing.

Pada hari Sabtu, tanggal 17 November 2012, Bapak Kepala Kantor wilayah Kementerian Agama Propinsi NTT bersama Bapak Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Ende hadir sebagai pemateri kegiatan yang bermartabat ini. Bapak Kakanwil Kemenag Prop NTT (Drs. Eusabius Binsasi) yang hadir juga dalam kapasitas sebagai ketua pemuda Katolik Propinsi NTT sekaligus dewan pembina pemuda Katolik propinsi NTT menyatakan apresiasi dan penghargaan atas ketekatan pemuda Katolik ini dalam membangunan tata dunia. Dalam materi yang dibawakan berjudul : Penguatan Kapasitas Pemuda Katolik dalam Meningkatkan Toleransi Antar Umat Beragama di NTT, Bapak Kakanwil KemenagPropinsi NTT menegaskan bahwa, dunia dewasa ini mengalami perubahan dalam  berbagai bentuk dan aspek kehidupan. Oleh karena itu,  pemuda Katolik di berbagai pelosok termasuk kabupaten Ende mesti selalu siap dalam menghadapi perubahan yang terjadi. Belianu menyampaikan bahwa, para pemuda Katolik mesti memiliki sifat 3T : Tanggap, Terlibat dan Tangguh.  1). Dengan sifat tanggap para pemuda Katolik dituntut untuk responsif terhadap segala kejadian atau perubahan yang terjadi ditengah masyarakat. Sikap tanggap ini penting dipupuk agar pemuda Katolik mampu menyuarakan segala perubahan yang terjadi yang bertentangan dengan apa yang menjadi pegangan hidup. 2). Terlibat, Pemuda katolik bukan pemuda yang tinggal diam atau pasif, namun memiliki kepekaan untuk terlibat aktif dalam hidup bermasyarakat.  3). Tangguh, pemuda Katolik bukan juga pemuda yang tigak memiliki semangat juang, namun tangguh dalam mempertahankan iman kekatolikannnya dan militansi dalam mempertahankan ajaran imannya.

Untuk menghidupkan sifat-sifat itu, para pemuda Katolik mesti mengenali diri dan menerima diri apa adanya, bukan ada apanya. Para pemuda Katolik mesti mengenal kekuatan dan kelemahannya untuk berkembang selaras jaman. Dengan menerima diri apa adanya bukan ada apanya, para pemuda Katolik dituntut untuk bangga dan percaya teguh dengan kekatolikannya dan tidak tergiur oleh ada apanya sebagai bentuk tawaran yang dapat menggoyahkan iman kekatolikannya. Ditambahkan bahwa, nilai kekatolikan akan dirasa ujiannya jika kita berada dalam konteks kemajemukan di NKRI, nilai-nilai kekatolikan yang dipegangteguh justru akan meningkatkan kualitas kemanusiawian kita dalam ada bersama dengan sama saudara yang berkeyakinan lain. Dengan pemahaman iman yang mendalam maka toleransi dengan sama saudara yang memiliki keyakinan iman lain akan dapat terwujud.

Selanjutnya, Bapak kepala kantor kementerian Agama Kabupaten Ende (Yosef Nganggo, S. Ag) yang hadir dalam kapasitas sebagai Anggota Kerasulan Awam Keuskupan Agung Ende juga menambahkan bahwa, sikap (Tanggap, Terlibat dan Tangguh) sebagai pemuda Katolik juga harus nyata dalam berbagai bidang kehidupan antara lain : pembangunan kelautan, pertanian, politik, ekonomi, pendidikan, sosial, budaya dll. Pemuda Katolik sebagai generasi penerus Gereja dan Bangsa mesti sejak dini memiliki pengetahuan keagamaan yang lebih mendalam agar mampu mempertanggungjawabkan imannya dihadapan sama saudara yang berkeyakinan lain sebagai rasul awam (Konsili Vatikan II). Selain itu, pemuda Katolik juga mesti menyadari keberadaan dirinya yang  selalu ada bersama dengan sama saudara yang memiliki keyakinan iman yang lain. Oleh karena itu, wawasan kebangsaan mesti juga selalu ditumbuhkembangkan dalam diri pemuda Katolik dalam kemajemukan NKRI. Negara Kesatuan RI yang didasai Pancasila dan UUD’1945 telah memberikan kemerdekaan bagi semua warga bangsa dalam berbagai aspek kehidupan berbagsa. Ini ditegaskan beliau agar para pemuda Katolik senantiasa mempersiapkan diri untuk bergabung dalam dunia politik, ekonomi, sosial, pendidikan, kesehatan sebagai sumbangan berharga bagi Negara dan Gereja. Beliau juga menambahkan bahwa, para pemuda Katolik tidak saja mengangkat permasalahan-permasalahan yang terjadi dalam penyelenggaraan negara, namun diajak untuk terlibat dalam pembangunan bangsa dan Gereja.

Disela pemaparan materi Bapak Kakanwil Kemenag Prop. NTT dan Bapak Kakankemenag Kab. Ende ini, Ketua Pemuda Katolik Kabupaten Ende (Gabriel Dala Ema, SE) selaku moderator menerangkan bahwa, para pemuda Katolik memiliki potensi yang sangat besar dalam pembangunan bangsa dan Gereja, namun masih bergerak sendiri-sendiri. Adanya ORMAS Kepemudaan Katolik ini justru mengikatsatukan pemuda Katolik dalam visi bersama ”Pro Ecclesia et Patria", ini menuntut kemauan dari kelompok pemuda Katolik sendiri dan diharapkan dukungan  dari para tokoh-tokoh muda Katolik yang perduli pada pengembangan diri dan peningkatan kualitas pemuda Katolik. Beliau menerangkan bahwa kegiatan ini akan diakhiri dengan api unggun sebagai lambang penerangan dan semangat juag yang selalu menyala ditangan pemuda Katolik. Akhirnya segala pesan dan kesan atas terselenggaranya kegiatan MAPENTA ini dapat disalurkan melalui testimoni website Kantor Kementerian Agama Kabupaten Ende. Ed. Flv