Tatap Muka Kabid Pendakat Kanwil Kemenag Prop. NTT bersama Para Guru Agama se-Kabupaten Ende



Kepala Bidang Pendidikan Agama Katolik Kantor Wilayah Kementerian Agama Propinsi NTT (Drs. Dominikus Jata) Bertatap Muka Bersama para Guru Agama Katolik se-Kabupaten Ende. Pertemuan atau tatap muka ini dilaksanakan di Aula Amal Bhakti Kantor Kementerian Agama Kabupaten Ende, Jalan Melati Ende pada tanggal 30 Mei 2013.

Kepala Bidang Pendidikan Agama Katolik (Drs. Dominikus Jata) dalam arahannya, menyampaikan Visi Bimas Katolik Kementerian Agama RI yaitu mewujudkan masyarakat Katolik yang seratus porsen dalam Negara Kesatuan Republik Indonesia yang Berbhineka Tunggal Ika. Visi dasar ini dijabarkan dalam salah satu Misi utamanya yaitu mewujudkan kinerja aparatur negara secara baik dan benar. Baik berdasarkan hati nurani dan benar berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Dalam pengamalan, sikap baik ini dapat ditunjukkan dalam sikap jujur, setia dan bertanggung jawab. Sikap dan sifat ini sangat dituntut bagi para guru agama katolik karena dilihat sebagai soko guru utama dalam pembinaan mental dan moral peserta didik. 

 

Dalam kesempatan pertemuan bersama para Guru Agama Katolik se-Kabupaten Ende yang berjumlah kurang lebih 280 orang dari total jumlah 360 Guru Agama katolik PNS/Non PNS se-Propinsi NTT, Bapak Kabid Pendakat Prop. NTT berharap agar para Guru Agama Katolik menjadi pengajar tradisi Gereja Katolik. Artinya tradisi Gereja Katolik mesti dilaksanakan oleh Guru Agama Katolik sebagai tiang penyanggah dalam gereja Katolik. Pendidikan tradisi harus sudah dimulai dalam keluarga dan lingkungan sekolah. Ini ditegaskan beliau karena, sepertiga jumlah umat katolik Indinesia berada di Propinsi NTT. Dalam upaya ini, kepada para Guru Agama Katolik juga mesti menjalin jaringan kerja yang harmonis dengan Pimpinan Gereja Katolik sebagai kuasa mengajar (Magisterium) dan juga aktif dalam kegiatan-kegiatan Gerejani. Sangat riskan jika ada Guru Agama katolik yang memiliki predikat baik, namun masa bodoh dengan berbagai urusan gerejani. Selain itu, relasi sosial juga penting dihayati para Guru Agama Katolik sebagai salah satu kompetensi profesionalisme Guru Agama katolik.

Pertemuan yang sangat singkat ini tidak melupakan ingatan Bapak Kabid Pendakat dalam menyampaikan pentingnya pengembangan pengetahuan bagi para Guru Agama Katolik. Ditegaskan bahwa, para Guru Agama katolik mesti memiliki pengehatuan IT yang memadai dalam menghadapi perkembangan ilmu pengetahuan dan informasi yang kian hari semain berkembang maju. Ini terkait dengan sistem pelaporan yang dicanangkan akan dibuka secara online pada tahun 2013 ini. Sistem ini dibuka mengingat efektifitas dan efisiensi akan lebih terjamin dalam peningkatan kinerja yang juga dicanangkan oleh Bapak Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama Propinsi NTT pada tahun 2013. Dalam upaya pengembangan pengetahuan bagi para Guru Agama Katolik juga disampaikan bahwa pada tahun 2013 ini Kementerian Agama menyiapkan anggaran bagi para Guru yang ingin melanjutkan pendidikan ke jenjang S2. Ini terkait dengan tuntutan standart pendidikan yang akan semakin tinggi bagi para guru maupun pengawas pada masa-masa kini dan akan datang. FlavianusLP