Hj Indah Suryadharma: Dharma Wanita Berkepentingan Tingkatkan Kualitas Pendidikan Perempuan


Jakarta(Pinmas)--Dharma Wanita Persatuan Unit Kementerian Agama Pusat sangat berkepentingan meningkatkan kualitas pendidikan perempuan. Kualitas pendidikan perempuan yang hendak dikejar tidak hanya diupayakan melalui pendidkkan formal, tetapi dapat dilakukan lewat pendidikan informal, termasuk pendidikan yang berbasis keagamaan, seperti majelis taklim dan sebagainya.


Penasehat Dharma Wanita Persatuan Unit Kementerian Agama Pusat Hj Indah Suryadharma mengatakan ketika membuka "Panggung Bazar Dharma Wanita Kementerian Agama" di gedung Sasana Amal Bhakti Kemenag, Rabu (5/5). Panggung Bazar Dharma Wanita Kemenag ini berlangsung dalam rangka Hari Kartini dan Hari Pendidikan Nasional.

Menurut Hj Indah, pendidikan yang relevan bagi peningkatan kualitas perempuan bukan hanya mencerdaskan otak dan memberi bekal keterampilan semata, tetapi pendidikan yang memperkaya hati dan naluri keibuan, mempertinggi akhlak dan budi pekerti serta tetap menjaga kemuliaan martabat perempuan itu sendiri.

Pencapaian kualitas pendidikan perempuan, lanjut Hj Indah, jangan dilihat dari sisi kepentingan perempuan semata yang ingin supaya bisa mandiri, melainkan harus dilihat dalam konteks kepentingan untuk menunjang kualitas kehidupan keluarga menuju kondisi yang lebih baik dan kemaslahatan masyarakat.

"Kemajuan pendidikan dan kecemerlangan karier perempuan akan kehilangan nilai dan keberkahan jika hal itu sampai membawa petaka bagi keutuhan keluarga dan rumah tangga, seperti kasus yang banyak terjadi belakangan ini," ucap Hj Indah.

Dia menjelaskan sebagai dampak pengaruh globalisasi tidak sedikit perempuan Indonesia yang melangkah jauh dari prinsip dasar dan nilai-nilai yang diajarkan agama, atau sebaliknya terbelenggu dengan persepsi gender yang konservatif serta menutup diri dari kemajuan.

Perempuan Indonesia yang memiliki dan menghormati kayakinan dan pandangan hidup yang diajarkan dalam agama, kata Hj Indah, tidak seyogyanya berada dalam dua kutub yang ekstrem. "Oleh karena itu, mari kita berikan bekal pendidikan yang terbaik bagi anak-anak perempuan kita dan mari berupaya menjadi teladan di tengah keluarga dan masyarakat."

Hj Indah mengatakan spirit dan makna peringatan Hari Kartini tidak dapat dilepaskan dari cita-cita pendidikan anak negeri yang mengamanatkan perlunya pemerataan kesempatan untuk memperoleh pendidikan dan kemajuan yang tidak membedakan antara anak laki-laki dan anak perempuan.

"Kurang lebih seabad yang lalu Ibu Kartini mengumandangkan melalui surat-surat dan korespondensi, keprihatinan dan pembelaannya terhadap nasib kaum perempuan Indonesia khususnya di tanah Jawa waktu itu yang dilihatnya hidup dalam kutlur budaya yang membelenggu kemerdekaan dan kemajuan," katanya.

Memang, kata Hj Indah, cita-cita kartini bukanlah milik Kartini sendiri, tetapi cita-cita yang sama terdapat pula pada tokoh-tokoh pejuang dan srikandi perempuan lainnya di tanah air, baik sebelum maupun sesudah era Kartini, seperti Dewi Sartika di Jawa Barat, Nyai Ahmad Dahlan di Yogyakarta, Rohana Kudus dan Rahmah El Yunusiah di Sumatera Barat, Cut Nyak Dien dan Laksamana Malahayati di Aceh, dan masih banyak lagi yang telah berjuang dan berkhidmat pada masanya. (sumber:www.depag.go.id)