Koordinasi Penyelenggara Pendidikan

Peserta Serius Mndengarkan Materi
Kementerian Agama Kabupaten Ende melalui Seksi Pendidikan Agama Katolik selama tiga hari, Jumat 22 s.d Minggu, 24 Oktober 2010 bertempat di Pondok Bina Ola Ngari, Jalan Durian Ende menyelenggarakan kegiatan koordinasi penyelenggaraan pendidikan agama Katolik. Kegiatan ini dihadiri oleh para Guru Pendidikan Agama Katolik berjumlah 80 (Delapan Puluh) orang.
Kegiatan bermartabat ini dihadiri oleh Kepala Dinas Pendidikan Pemuda dan Olah Raga Kabupaten Ende (Bapak Drs. Yeremias Bore). Dalam kesempatan sambutan, Bapak Drs. Yeremias menegaskan bahwa pembangunan dunia pendidikan mengikuti 3 (Tiga) pilar kebijakan pembangunan nasional : Perluasan akses, peningkatan mutu, penguatan tata kelola, akuntabilitas serta pencitraan publik. Kadis PPO juga menegaskan bahwa salah satu permasalahan dunia pendidikan di kabupaten Ende saat ini adalah masalah tenaga pendidikan dan tenaga kependidikan :Kurangnya jumlah Guru, Penyebaan guru yang tidak merata, banyak guru yang belum memenuhi kwalitas pendidikan sesuai standart pelayanan minimal, banyak guru yang belum mengikuti penataran atau diklat peningkatan kompetensi guru, kinerja guru masih rendah, rendahnya gaji guru komite serta minimnya jumlah pengawas sekolah dan pengawas guru. Permasalahan yang diangkat ini hendaknya disikapi bersama oleh segenap komponen pendidikan di Kabupaten Ende. Keterlibatan semua komponen penyelenggara pendidikan dalam bentuk koordinasi terpadu diharapkan dapat menjadi solusi yang menjawapi permasalahan pendidikan di Kabupaten Ende.

Lebih lanjut digambarkan pula oleh Kepala Kantor Kementerian agama Kabupaten Ende (Drs. Sarman Marselinus) dengan nada ironi digambarkan bahwa, pembangunan dunia pendidikan ibarat sebuah perusahaan kareta api. Kementerian Pendidikan Pemuda dan Olah Raga adalah lokomotif, Kementerian agama adalah gerbong, masyarakat dan para guru adalah onderdil-onderdil penting dalam kemajuan dunia pendidikan di Kabupaten Ende. Gambaran ini menegaskan bahwa semua komponen memiliki keterkaitan yang significant dalam mata rantai pembangunan pendidikan. Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Ende dalam kesempatan sambutannya juga menyampaikan apresisi kepada kepala dinas PPO Kabupaten Ende yang membuka ruang bagi terselenggaranya koordinasi penyelenggaraan pendidikan secara terpadu. Bapak Drs. Sarman Marselinus juga menambahkan bahwa tidak adanya koordinasi para penyelenggara pendidikan dan tenaga kependidikan ini justru berakibat pada ketidakmerataan pemahaman kependidikan secara menyeluruh. Kenyataan berjuang sendiri-sendiri ini juga ditunjukan dengan usaha sendiri-sendiri para guru dalam melaksanakan tugas pengajaran. KKG dan MGMP yang menjadi media yang mempertemukan para guru dalam membagikan pengetahuan dan keterampilan ternyata tidak diefektifkan dengan baik. Ini juga menjadi permasalahan pendidikan di Kabupaten Ende saat ini.

Kegiatan koordinasi penyelenggara pendidikan agama katolik yang melibatkan para guru agama katolik se-kabupaten Ende ini merupakan acuan sekaligus sebagai pemicu terselenggaranya bentuk koordinasi bagi guru-guru mata pelajaran umum lainnya. Kegiatan koordinasi seperti ini merupakan ajang menyamakan persepsi para guru agama katolik tentang wewenang magisterium Gereja dalam materi pelajaran pendidikan agama Katolik, memiliki pemahaman yang sama tentang tanggung jawab profesi guru pendidikan agama katolik, memiliki pengetahuan dan mengaplikasikan UU Nomor 14 tahun 2005 tentang guru dan dosen, memiliki pengetahuan dan keterampilan yang memadai tentang substansi dan metodologi pengajaran pendidikan agama katolik sesuia tuntutan kurikulum serta memiliki kepekaan dalam membaca tanda-tanda jaman demi memajukan dunia pendidikan secara khusus pendidikan agama katolik. Pemahaman dan pengetahuan yang sama ini diharapkan dapat diaplikasikan dalam penyusunan RPP kepada peserta didik.