HALAL BIHALAL KEMENTERIAN AGAMA KAB. ENDE

(Ende) Pada hari Sabtu, 15 September 2012, bertempat di halaman Kantor Kementerian Agama Kabupaten Ende, Jalan Melati, dilangsungkan acara halal bihalal di lingkup Kantor Kementerian Agama Kabupaten Ende. Pada acara yang berahmat dan strategis ini, segenap warga ikhlas beramal kabupaten Ende Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Ende, Bapak Yosef Nganggo, S.Ag mengajak segenap warga Kementerian Agama Kab. Ende untuk senantiasa menjaga kerukunan hidup dalam hidup bermasyarakat sehari-hari, mulai dari akar rumput, dari dalam keluarga. Hal ini dipandang semakin urgen dan mendesak mengingat makin maraknya aksi kekerasan yang bernuansa "gesekan antar umat beragama" yang terjadi di Indonesia.
Acara Halal Bihalal tahun 2012 ini dihadiri pula oleh Ketua MUI Kab. Ende Bapak H. Djamal Humris, Camat Ende Timur, segenap purnabakti, perwakilan siswa-siswi madrasah dan undangan lainnya. Salah satu perwakilan yang baru tampak pada Halal Bihalal tahun 2012 ini adalah siswa-siswi SMAK Santo Thomas Morus Ende. Mereka adalah para siswa-siswi beragama Katolik yang merupakan angkatan perdana dari Sekolah Menengah Agama Katolik Santo Thomas Morus Ende, sebuah sekolah menengah keagamaan Katolik yang bernaung di bawah Kementerian Agama, secara khusus Direktorat Pendidikan Katolik, Dirjen Bimas Katolik Kementerian Agama RI. Mereka tampil memainkan musik tradisional "Suling Bomberdom" menyanyikan lagu-lagu berirama padang pasir.
Acara Halal Bihalal ini disponsori oleh Dharma Wanita Persatuan Unit Agama Kantor Kementerian Agama Kabupaten Ende. Bertindak sebagai Ketua Panitia adalah Ibu Sofia Sea Raja (Istri dari Bapak Drs. Petrus Raja/Pengawas Pendidikan Agama Katolik). Acara yang diselenggarakan pada pagi hingga siang hari, di tengah teriknya mentari musim panas Ende, dihiasi oleh alunan suara merdu Lost Africa Band, kelompok vokal group remaja yang sudah berprestasi banyak di dunia hiburan Kabupaten Ende. Juga tarian indah bernuansa "Aceh" oleh siswi MAN Ende dan tarian daerah Ende Lio oleh siswa-siswi MIN Ende. 
Berikut adalah kutipan sambutan Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Ende pada acara Halal Bihalal Kantor Kementerian Agama Kabupaten Ende Tahun 2012:
Pesan hari raya idul fitri bagi umat muslim yang merayakannya, berpuasa melawan bujukan jahat dan rayuan sesat selama 30 hari, kemudian merayakan kemenangan dengan hati yang suci, yang putih bersih. Hal demikian juga merupakan inti ajaran dari semua agama yakni melawan yang jahat dan melakukan yang baik, amir ma’ruf, nahi munkar. Saling memaafkan salah dan khilaf, memperbaiki relasi dengan  sesama. Hal ini tentu mengerucut pada nilai universal kehidupan yakni menjunjung tinggi kemanusiaan, saling menghormati dan menghargai. Karena itu pada titik ini kita semua sepakat dan sepikiran. Selanjutnya, apakah ini dapat berlanjut ke tingkat setindakan dan seperbuatan?
Dalam Negara Kesatuan Republik Indonesia, ditegaskan berkali-kali bahwa kita adalah satu bangsa, satu negara, satu tanah air. Semua kita memiliki tugas memajukan kehidupan bangsa ini. Dan kemajuan bangsa hanya dapat terwujud dalam suasana masyarakat yang rukun, aman, damai, tenang dan saling menghargai.
Realitas hidup selama ini, kita alami bahwa hidup dalam kerukunan itu sangat menyenangkan. Dan sebaliknya, hidup dalam ketidakrukunan sangatlah menyiksa dan menyengsarakan. Kita ingat peristiwa Minggu Kelabu beberapa tahun silam, peristiwa Ambon Menangis, atau yang terakhir terjadi di Pulau Jawa. Saling menyerang dan membunuh karena mereka berbeda. Seolah-olah perbedaan harus dihilangkan, seolah-olah perbedaan menjadi alasan untuk tidak perlu rukun dan bahkan mempelesetkan kerukunan sebagai keadaan ketika tidak ada lagi perbedaan....
Kerukunan hidup adalah pilar utama pembangunan bangsa dan negara ini. Ada banyak varian dari kerukunan hidup. Salah satunya dan yang paling utama adalah kerukunan hidup antar umat beragama. Kerukunan hidup umat beragama bersifat sangat dinamis.  Hari ini rukun, belum tentu besok rukun juga. Atau sekarang kita rukun karena ada halal bihalal, bisa jadi keluar dari tenda ini, langsung ada ketidakrukunan. Karena itu kerukunan hidup itu harus dipelihara terus menerus dari waktu ke waktu, harus selalu diperjuangkan. Dan tanggungjawab pemeliharaan kerukunan hidup umat beragama itu merupakan tanggung jawab bersama oleh semua anak bangsa sesuai dengan fungsi, peran dan kedudukannya masing-masing.
Menilik situasi masyarakat bangsa kita beberapa waktu belakangan ini, kita sedih dan prihatin, karena Kehidupan moralitas bangsa yang merosot, terbukti dari ketidakjujuran dan korupsi yang merajalela di mana-mana. Di berbagai wilayah Indonesia, terjadi peningkatan konflik antar kelompok yang bernuansa sara, yang sayangnya tidak dapat diselesaikan secara tuntas, menjadi api dalam sekam. Juga terjadi akhir-akhir ini, upaya menyalahgunakan simbol-simbol agama, muncul organisasi radikal yang melakukan tindakan kekerasan yang mengatasnamakan agama.
Menghadapi situasi dan tantangan yang demikian, kementerian agama RI sebagai instansi penjaga moral bangsa, bersama dengan mitra kerja (lembaga agama, forum-forum/komunitas lintas agama, kepolisian, kesbangpolinmas dan lain-lain) telah bergandengan tangan dan bekerja sama berupaya mengantisipasi supaya jangan sampai terjadi prahara yang dapat mencabik-cabik kerukunan hidup di wilayah kita yang disebut Ende Lio Sare Pawe ini dengan berbagai kegiatan seperti:  pembinaan komunitas ojek sebagai agen kerukunan, pembinaan para guru lintas agama, bakti sosial kaum muda lintas agama, orientasi para penyuluh agama lintas agama, pembinaan perempuan lintas agama dan masih banyak lainnya. Termasuk penyelenggaraan Halal Bihalal yang sedang kita nikmati bersama ini. Karena itu, berbagai kegiatan yang telah dilakukan hendaknya dipahami dalam konteks ketahanan/penguatan kerukunan hidup bersama tersebut. Dan tentu masih banyak lagi kegiatan lain yang akan dan terus dilakukan oleh kementerian agama bersama segenap mitra kerjanya demi mempertahankan kerukunan hidup umat beragama di wilayah Ende Lio Sare Pawe ini.
Lebih dari itu, saya menghimbau kepada segenap masyarakat beragama, secara khusus kepada kita insan-insan ikhlas beramal, keluarga besar kantor kementerian agama kabupaten Ende, “Mari kita memperkuat ketahanan keluarga. Jadikan keluarga sebagai tempat pembelajaran penting bagi anak dan segenap anggota keluarga, belajar saling menghargai, belajar menghargai perbedaan dan belajar menerima kekhasan satu sama lain.” Mengapa? Karena organisasi radikal yang muncul akhir-akhir ini, kebanyakan diikuti oleh kalangan muda dengan emosional yang masih labil.
Kegiatan halal bihalal keluarga besar kantor kementerian agama pada tahun ini menghadirkan semua komponen/mitra kerja untuk bersilahturahmi, sembari membangun komitmen untuk menguatkan rajutan persaudaraan kita baik di level menengah maupun di akar rumput, sehingga sulit disusupi oleh para provokator yang berniat memecahbelah kita semua.
Marilah hendaknya kita semakin menyadari bahwa kita “ada bersama” mendiami wilayah ini. Kita semua setara, tidak ada yang lebih tinggi dari yang lain, semua kita sama diciptakan dan dicintai oleh Tuhan Yang Maha Esa. Kita dengan latar belakang agama, budaya, profesi, golongan, suku, ras yang berbeda hendaknya bersatu dan bersama untuk berkiprah demi terwujudnya masyarakat Ende yang Bernas (Beriman, Cerdas, Rukun dan Sejahtera). 
Sekali lagi mari kita hidupkan semboyan kita: dari ko-eksistensi menuju ko-laborasi, dari ada bersama menuju kerja bersama, dalam semangat kesetaraan, kesejajaran. Bukan sekedar ada bersama tetapi bergerak sendiri-sendiri. Melainkan kita ada bersama, dan bekerja bersama-sama, bukan hanya sama-sama bekerja. Selamat, mohon maaf lahir dan bathin.....
Kepala Kantor Kementerian Agama Kab. Ende
Yosef Nganggo, S.Ag